Saturday, August 28, 2010
Radio Online
Saturday, August 21, 2010
Kisah Sebuah Paku Kecil
Dan setiap orang sangat mengagumi keindahan bangunan itu!
Sementara itu jauh diatas atap, si paku kecil mendengarkan semua kekaguman yang diucapkan oleh orang-orang itu, bahwa betapa sangat indahnya bangunan gereja baru itu – kecuali pujian bagi si paku kecil. Sepertinya tidak seorangpun memperhatikan bahwa dia ada disitu dan semua itu membuat dia marah dan iri.
"Jika aku begitu kecil dan tidak berarti, tentunya tidak ada yang akan kehilangan kalau aku melepaskan diri dari bangunan ini." Lalu si paku kecil melepaskan dirinya dari atap gereja, meluncur turun dan jatuh ke dalam lumpur.
Malam itu hujan turun dengan sangat derasnya. Segera, sebilah papan yang tidak berpaku terlepas dan atap gereja mulai bocor.
Air mulai mengalir membasahi dinding dan lukisan-lukisannya yang indah. Lapisan catnya mulai terkelupas mengotori karpet gereja, dan tempat penyimpanan Alkitab mulai berantakan karena air yang membasahinya.
Semua itu hanya karena si paku kecil memutuskan untuk menyerah.
Tapi apa artinya sebuah paku? Selama dia menahan si papan, sepertinya dia sama sekali tidak dikenal tapi dia sangat berguna.
Terkubur dalam lumpur juga tidak dikenal, namun dia menjadi sangat tidak berguna dan segera dia akan dihabis dimakan oleh karat.
Pesan moral dari kisah ini –setiap anggota gereja adalah penting.
Mungkin saat ini Saudara sedang merasa seperti si paku kecil itu, merasa tidak berarti dan tidak diperlukan. Namun seperti si paku kecil itu juga, ketidakhadiran Saudara bisa mengakibatkan kehancuran.
Dalam beberapa alasan, ketika Saudara tidak melakukan penyembahan, tubuh Kristus menjadi menderita.
Kita semua adalah bagian-bagian yang sangat penting dalam pelayanan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Credit for airhidup.com
gade say: Bagaimana dengan kita hari ini?... Adakah seperti paku itu?.. Dimana pun kita, dalam pekerjaan kita, keluarga kita, dalam komuniti kita mahu pun dalam pasukan.... kita tetap berguna dan berperanan dengan tanggungjawab kita....
Thursday, August 19, 2010
GLORY TO GLORY
MEEKNESS AND MAJESTY
IN HUMBLENESS YOU CAME DOWN AND RESCUED ME
YOU GAVE IT ALL UPON THE CROSS
AS AN OFFERING
YOU TRADED YOUR LIFE FOR ME
IN RIGHTEOUSNESS YOU POURED OUT YOUR LOVE SO FREE
AND NOW MY SOUL WILL WORSHIP YOU
AS AN OFFERING
WE COME INTO YOUR PRESENCE NOW IN AWE
CASTING ALL OUR CROWNS AT YOUR FEET
HOW WONDERFUL THE THINGS THAT YOU HAVE DONE
FOREVER YOU WILL REIGN GLORIOUS
BE LIFTED UP FROM GLORY TO GLORY TO GLORY
WE OFFER UP THE PRAISES THAT YOU DESERVE
YOU’RE CHANGING US FROM GLORY TO GLORY TO GLORY
OUR LIVES WILL SHINE BEFORE YOU AND SHOUT YOUR WORTH
YOU’RE GLORIOUS
Songwriter: Sidney Mohede & Kenny Goh
Pengukur Kehidupan Yang Tepat
Firman Mu itu pelita bagi kaki ku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119:105.
Seorang yang kehidupannya aneh pada suatu hari ingin membeli sepasang sepatu. Orang tersebut telah mengukur panjang dan lebar kakinya dengan tali. Setelah itu dia pergi ke toko untuk membeli sepatu. Karena terburu-buru sebab toko penjual sepatu itu hampir tutup, maka dia tidak sempat melihat-lihat secara cermat. Karena tertarik pada sepasang sepatu maka dia minta agar sepatu tsb diturunkan, karena dia ingin mengukurnya. Ketika orang itu merogoh kantongnya untuk mengambil tali pengukur panjang dan lebar kakinya itu, ternyata tali itu tidak ada sebab tertinggal di rumah. Orang tersebut mohon diri sebentar untuk mengambil tali pengukur tsb. Penjual sepatu itu terheran-heran, karena orang itu lebih percaya tali pengukur kakinya daripada kakinya sendiri. Sungguh perbuatan yang aneh. Dalam kehidupan Kristen pun ada banyak terjadi keanehan yang seperti itu. Orang Kristen tidak menjadikan Firman Tuhan sebagai pengukur yang tepat untuk kehidupannya, tetapi lebih percaya kata orang, kata adat istiadat, kata setan dan sebagainya, padahal Firman Tuhan adalah petunjuk bagi jalan hidup yang baik dan yang benar di hadapanNya. Sering terjadi lebih takut mendukakan manusia daripada mendukakan Tuhan. Ini adalah kekristenan yang aneh.
gade say: Bagaimana dengan kehidupan kita hari ini?.. Adakah kita mengukur kehidupan kita dengan sumber ukuran yang betul??...
Saturday, August 07, 2010
ALLAH Pun Menangis Dengan Bangga
Sungai-sungai mengering seperti menyusut ke dasar bumi. Itu adalah musim kering yang cukup parah bahkan ada kemungkinan sebelum musim panas berakhir banyak dari para petani sudah harus mengalami kebangkrutan.
Setiap hari suamiku dan adik laki-lakinya berusaha semaksimal mungkin mengairi ladang kami walau dengan proses yang amat sukar. Dan akhirnya proses ini melibatkan sebuah truk yang harus di bawa ke pabrik penyimpan air setempat dan mengisinya dengan air.
Namun tindakan penjatahan yang ketat ini telah membuat banyak orang kesusahan.
Seandainya hujan tidak turun juga dengan segera … kami akan kehilangan segalanya.
Hari itu adalah hari dimana aku boleh mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga tentang memberi dan aku menyaksikan sendiri mujizat yang terjadi.
Saat itu aku sedang di dapur menyiapkan makan siang ketika aku melihat anak laki-lakiku, Billy, yang berumur enam tahun sedang berjalan ke hutan. Langkahnya tidak seperti anak kecil pada umumnya tapi seperti sedang berjalan dengan satu tujuan yang sangat penting sekali.
Aku hanya bisa melihat punggungnya saja.
Jelas sekali dia berjalan dengan upaya yang cukup besar ... mencoba untuk semaksimal mungkin berjalan dengan tenang. Baru sebentar dia menghilang di dalam hutan, dengan segera dia sudah terlihat kembali sambil berlari dengan kencang menuju rumah. Saat itu aku tidak terlalu perduli, aku pikir urusannya sudah selesai dan kembali meneruskan kegiatanku. Tetapi, sesaat kemudian, kembali aku melihat Billy, sekali lagi dengan langkah-langkahnya yang diupayakan tetap tenang sedang berjalan menuju hutan.
Hampir satu jam dia melakukan hal itu: berjalan dengan sangat hati-hati ke hutan, lalu kembali ke rumah dengan berlari. Akhirnya setelah mengamati sekian lama aku tidak tahan lagi, aku langsung keluar mencoba untuk mengikutinya (namun berusaha untuk tidak diketahui... sepertinya dia tidak ingin ibunya tahu pekerjaan penting yang sedang dikerjakannya).
Dia berjalan dengan tangan yang sedang menangkup air, dan terus mencoba untuk tidak menumpahkan satu tetespun … kemungkinan air ditangannya yang kecil itu paling-paling hanya sebanyak dua atau tiga sendok makan. Aku berusaha untuk mencoba lebih mendekat saat dia sedang berjalan menuju hutan. Ranting-ranting pohon dan duri mengenai wajah kecilnya, tapi dia sama sekali tidak mencoba untuk menghindar. Dia lebih memusatkan perhatiannya kepada tugas yang sedang dia kerjakan.
Ketika aku sedang mengawasinya, disaat itulah aku melihat pemandangan yang sangat luar biasa. Beberapa rusa besar bermunculan dihadapannya. Billy berjalan tepat ke arah mereka. Hampir aku berteriak untuk menyuruhnya menjauh. Seekor rusa jantan besar dengan tanduknya yang indah datang mendekat. Tapi rusa itu tidak melakukan apa-apa...bahkan ketika Billy duduk berlutut.
Dan aku melihat seekor anak rusa kecil tergelak di tanah dan jelas sekali sedang menderita dehidrasi dan keletihan yang amat sangat. Aku melihat anak rusa itu dengan usaha yang keras mencoba mengangkat kepalanya untuk bisa menjilat air dari tangan kecil anakku.
Ketika airnya habis, dengan segera Billy melompat berdiri untuk segera kembali berlari ke rumah dan aku segera bersembunyi di balik pohon. Aku mengikutinya kembali ke rumah dan dia berjalan menuju keran yang telah kami tutup. Billy membukanya dan aliran air yang sangat kecil meluncur turun. Dia menadahkan tangannya sambil berjongkok, menunggu air yang mengalir sangat lambat itu memenuhi tangannya dan sinar matahari yang panas menyinari punggungnya.
Semua menjadi jelas sekarang: Minggu lalu dia telah bermain-main dengan selang air dan telah membuang air dengan sia-sia. Dia harus menerima hukuman untuk hal itu. Itulah sebabnya dia berusaha untuk tidak minta tolong kepadaku.
Membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk air itu bisa memenuhi tangan kecilnya. Setelah penuh dia berdiri dan mencoba untuk kembali ke hutan, disaat itulah dia baru menyadari bahwa aku telah berada di hadapannya. Dengan air mata yang hampir mengalir dia berkata, "aku nggak sedang buang-buang air," katanya.
Ketika dia kembali memulai perjalanannya lagi, aku telah menemaninya...kali ini dengan membawa mangkuk kecil yang sudah berisi air. Aku menunggunya dari jauh dan membiarkannya memberi minum anak rusa itu. Itu adalah pekerjaannya. Aku berdiri di pinggir hutan sambil memandangi sebuah hati yang luar biasa indah yang dengan usaha yang besar sedang berusaha untuk menyelamatkan sebuah kehidupan lain.
Ketika air mata membasahi wajahku, tiba-tiba aku merasakan ada tetesan air yang lain menimpa wajahku, lagi, lagi dan lebih banyak lagi. Aku memandang ke langit dan bisa merasakan bahwa Allah pun turut menangis dengan bangga.
Mungkin ada yang mengatakan bahwa itu hanyalah kebetulan.
Bahwa mujizat itu tidak ada. Bahwa kebetulan saja hujan memang harus turun.
Aku tidak dapat mendebatnya... dan tidak ingin melakukannya. Yang ingin aku katakan hanyalah bahwa hujan hari itu sungguh-sungguh telah menyelamatkan pertanian kami...seperti yang telah dilakukan seorang anak laki-laki kecil yang telah menyelamatkan nyawa makhluk lain.
Gade Say: Article ini saya dapat di www.airhidup.com dan sangat memberkati buat saya.
Thursday, August 05, 2010
Tuesday, August 03, 2010
Reunion...
Hari ini ada reunion KPLI-SR-Jan2010 Kemahiran Hidup (IPG Teknik Cheras)... Yanag ada datang Heddie, Hartini, Mansur, Azlan, Zieana, Surina, Siti Ajar dan saya. Ini pun baru saja dirancang semalam. Tapi yang sedihnya, perancang utama tidak dapat datang iaitu Janry dan calon cemerlang Johnnie. Mereka ni ada kereta sewa, tapi tidak tau la pula jalan mau p sini. Kami jumpa di IOI Mall, Puchong. Tiada apa juga yang berlaku, cuma best juga la dengar cerita masing-masing di sekolah. Ada cerita lucu... ada cerita bikin panas, ada juga cerita yang memeningkan. Apa pun best.... suda lama tidak jumpa kawan-kawan sejak habis semester 1.
Masa jalan-jalan round jasco di IOI.. ada la pula cerita lucu yang kami nampak ni. Ada ni seorang sumandak/cewek/amoi sedang round2 juga. Ok laa,,, boleh tahan juga. Apa yang lucu ni.. tu sumnadak salah naik Escalator, dia ni nak ke atas tapi naik escalator yang turun lepas tu seperti terjatuh. Nak ketawa tapi segan pula.. sebab perkara ni berlaku depan mata. sempat lagi bertentang mata sekejap dengan tu sumandak... hahaha... punya malu tu sumandak, terus dengan laju berjalan ke depan kami dan terus menghilangkan diri. hehehe... Kesian juga kan... hehehe...
Gade Say: Lain hari jumpa lagi.... hehehe.... Tp, penatlah juga ni. Penat tunggu bas. Huhuhuhu... mengantuk, mau tidur. Tp, RPH belum buat lagi ni... aduiii.... tidak apa.. esok tiada kelas... budak-budak ujian bulanan..... hehehehe......
Sunday, August 01, 2010
Takutlah....
(Amsal 1:7-9)
1:22 "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan? 1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranKu! Sesungguhnya, Aku hendak mencurahkan isi hatiKu kepadamu dan memberitahukan perkataanKu kepadamu. 1:24 Oleh karena kamu menolak ketika Aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika Aku mengulurkan tanganKu, 1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasihatKu, dan tidak mau menerima teguranKu, 1:26 maka Aku juga akan menertawakan celakamu; Aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu, 1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu. 1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaKu, tetapi tidak akan Kujawab, mereka akan bertekun mencari Aku, tetapi tidak akan menemukan Aku. 1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN, 1:30 tidak mau menerima nasihatKu, tetapi menolak segala teguranKu, 1:31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka. 1:32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. 1:33 Tetapi siapa mendengarkan Aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Amsal 1:22-33)
gade say: Takut akan Tuhan ada permulaan kepada segalanya. Tinggal didalam-Nya adalah syarat untuk mendapatkan janji-janji-Nya. Mengutamakan Tuhan dalam segala hal adalah yang sepatutnya. Namun hari ini, manusia lebih mengutamakan kehendak sendiri sebelum-Nya. Bahkan, Tuhan selalu menjadi pilihan terakhir mereka untuk menyelesaikan masalah.
"6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. "(Matius 6:33)
#P/S
Takut akan Tuhan bermaksud kita menghomati Dia dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya kepada kita seperti dalam Firman-Nya, Alkitab.