Suatu malam seorang laki-laki sedang tidur dalam biliknya. Ketika itu kamarnya dipenuhi oleh cahaya terang dan Tuhan menampakkan diri. Tuhan mengatakan pada orang itu ada pekerjaan yang perlu ia lakukan. Tuhan menunjukkan sebuah batu besar di depan kamarnya dan mengatakan orang itu harus mendorong batu itu. Maka esoknya laki-laki itu melakukannya. Hari demi hari ia mencoba mendorong batu itu dengan seluruh kekuatannya, namun batu itu tidak bergeming. Setiap malam orang itu pulang ke kamarnya dengan kelelahan dan perasaan gagal.
Setan pun menggodanya, “Mengapa kamu begitu bodoh mau melakukan pekerjaan yang sia-sia itu.”
Orang itu pun putus asa dan memutuskan untuk berdoa, “Tuhan, aku telah bekerja keras cukup lama, menggunakan seluruh kekuatanku untuk memenuhi kehendak-Mu, namun batu itu tidak bergeser semilimeterpun. Apa yang salah? Mengapa aku gagal?”
Tuhan pun menjawab, “Sahabat-Ku, ketika Aku memintamu melayani-Ku dan kamu bersedia, yang Kukatakan padamu adalah mendorong batu itu dengan seluruh kekuatanmu. Aku tak pernah memintamu menggeser atau memindahkan batu itu. Dan sekarang kamu datang pada-Ku dan mengatakan kamu telah gagal. Tetapi coba lihatlah dirimu. Lenganmu menjadi kuat dan berotot, dadamu bidang dan badanmu tegap, kakimu besar dan mantap. Kamu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Tugasmu hanyalah mematuhi-Ku dengan segenap imanmu. Dan itu telah kau penuhi. Akulah sekarang yang akan memindahkan batu itu.”
Memang, ketika kita mendengar firman Tuhan, kita cenderung menggunakan akal kita untuk menafsirkan apa yang Tuhan inginkan. Padahal yang Tuhan kehendaki adalah sederhana saja, kepatuhan dan iman kepada-Nya. Latihlah iman kita agar dapat memindahkan gunung, tetapi pada akhirnya yang memindahkan gunung adalah Tuhan sendiri.
"Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (Matius 17:20)
1 comment:
Beautiful. Thank you for sharing! Betul2 ngam sama keadaan sa skrg. Just what I needed :)
Post a Comment